Kisah Nabi Muhammad saw
|
Pintu Maqom Nabi Muhammad saw Bin Abdullah
|
Kisah
Teladan nabi Akhir Zaman Nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah Swt.
adalah Nabi Muhammad s.a.w. (Q.33:40). Ia dipilih menjadi nabi dan rasul pada
usia 40 tahun. Ia menyampaikan risalah kenabian kepada kaumnya selama 22 tahun
2 bulan dan 22 hari. Muhammad dilahirkan di Mekah. Kakeknya, Abdul Muttalib,
menamainya Muhammad (orang terpuji), sebuah nama yang belum pernah digunakan
dan dikenal sebelumnya. Ketika lahir, Muhammad telah menjadi anak yatim.
Ayahnya, Abdullah, wafat sebelum ia lahir. Ketika berusia 6 tahun, Muhammad
sudah menjadi yatim piatu. Ibunya, Aminah binti Wahab, meninggal dunia dalam
perjalanan pulang dari Yatsrib, setelah berziarah ke kuburan suaminya.
Kemudian, Muhammad diasuh oleh Abdul Muttalib. Sebelum Muhammad berusia 8
tahun, kakeknya wafat. Pamannya, Abi Talib, lalu mengambil alih tanggung jawab
mengasuh Muhammad.
TANDA KENABIAN
Sejak
bayi, tanda- tanda kenabian telah tampak pada diri Muhammad. Pada usia 5 bulan
ia sudah bisa berjalan, dan pada usia 9 bulan sudah pandai berbicara. Pada usia
2 tahun, ia sudah bisa dilepas bersama anak- anak Halimah binti Abi Dua'ib, ibu
susunya, untuk menggembala kambing. Pada usia inilah ia didatangi oleh dua
malaikat. Mereka membuka baju Muhammad, membelah dadanya dan menyiramkan air ke
dalamnya untuk mencuci hatinya agar senantiasa bersih. Kemudian mereka menutup
dada Muhammad kembali tanpa bekas ataupun luka.
TAHUN GAJAH
Ada
suatu peristiwa yang mendahului kelahiran Muhammad. Peristiwa itu menjadi
pertanda bahwa Allah Swt. melindungi agama yang akan dibawa Muhammad. Tahun
terjadinya peristiwa itu disebut Tahun Gajah, karena pada tahun itu pasukan
gajah yang dipimpin Abrahah, penguasa Habasyah (kini Ethiopia), menyerbu kota
Mekah untuk menghancurkan Ka'bah. Abrahah ingin mengambil alih peranan kota
Mekah dengan Ka'bahnya sebagai pusat perekonomian dan peribadatan bangsa Arab.
Sebelumnya, Abrahah sudah membangun al- Qulles, sebuah rumah ibadah megah di
Yaman, sebagai pengganti Ka'bah.
BUHAIRAH
Pada
usia 12 tahun, Muhammad mengikuti kafilah pamannya ke Suriah. Sepanjang
perjalanan di gurun, mereka dinaungi awan sehingga tidak kepanasan. Di Busra,
kafilah ini bertemu dengan seorang pendeta Kristen bernama Buhairah yang
meyakini bahwa Muhammad adalah calon nabi yang ditunjuk Allah Swt.
AL-AMIN
Muhammad
tumbuh menjadi seorang pemuda yang jujur dan berbudi pekerti luhur. Melalui
Hilful-Fudul dan kegiatannya membantu pamannya berdagang, nama Muhammad makin
terkenal sebagai seorang yang terpercaya. Karena kejujurannya, ia mendapat
gelar al- Amin, yang berarti orang yang terpercaya. Para pemimpin Mekah juga
pernah mempercayai Muhammad untuk menyelesaikan perselisihan mereka, dengan
memimpin peletakan Hajar Aswad, saat perbaikan Ka'bah yang rusak akibat
banjir.
HILFUL-FUDUL
Pada
usia 15 tahun, saat terjadi Perang Fijar antara suku Kuraisy dan suku Hawazin,
Muhammad membantu mempersiapkan anak panah untuk paman- pamannya yang hendak
berperang. Akibat perang ini, para pemimpin beberapa suku Kuraisy mengadakan
rapat untuk menetapkan aturan perlindungan untuk mencegah kelaliman terhadap
penduduk kota maupun pendatang asing. Mereka sepakat membuat sebuah organisasi
bernama Hilful-Fudul (persekutuan kebajikan). Lembaga ini bertugas membantu
orang miskin dan teraniaya. Muhammad ikut dalam lembaga ini saat berusia 20
tahun. Di lembaga ini, sifat kepemimpinannya mulai tampak.
KHADIJAH
Pada
usia 25 tahun Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid yang berusia 40
tahun. Khadijah adalah seorang pengusaha yang mempercayai Muhammad untuk
menjajakan dagangannya ke Suriah. Karena kejujuran Muhammad, Khadijah menaruh
hati padanya dan menikahinya. Pasangan Khadijah- Muhammad dikaruniai 2 putra
(Qasim serta Abdullah) dan 4 putri (Zainab, Rukayyah, Ummu Kalsum, dan
Fatimah). Khadijah adalah wanita pertama yang masuk Islam. Ia meninggal pada
usia 65 tahun, setelah 25 tahun menikah dengan Muhammad.
UMMUL MUKMININ
1.
Khadijah binti Khuwailid
2.
Saudah binti Zam'ah
3.
Aisyah binti Abu Bakar as-Siddiq
4.
Zainab binti Huzaimah
5.
Juwairiyah binti Haris
6.
Sofiyah binti Hay
7.
Hindun binti Abi Umaiyah
8.
Ramlah binti Abu Sufyan
9.
Hafsah binti Umar bin Khattab
10.
Zainab binti Jahsyi
11.
Maimunah binti Haris
RIWAYAT MUHAMMAD
Kisah
Muhammad sangat banyak disebut dalam Al- Qur'an. Nama Muhammad disebut 4 kali
dan dijadikan salah satu nama surat ke-47, yang diambil dari perkataan Muhammad
pada ayat ke-2. Adapun nama Ahmad disebut sekali. Riwayat Muhammad diketahui
melalui penuturan para sahabat dan ditulis oleh banyak ahli dari berbagai
disiplin ilmu. Oleh Michael H. Hart, penulis buku Seratus Tokoh yang paling
Berpengaruh dalam Sejarah, Muhammad ditempatkan pada urutan pertama orang yang
berpengaruh dalam sejarah manusia.
WAHYU PERTAMA
Menjelang
usia 40 tahun, Muhammad sering menyendiri dan bertafakur di Gua Hira. Gua ini
terletak di Bukit Hira, sekitar 6 km di sebelah timur laut kota Mekah.
Tingginya 155 cm dan bisa memuat 4 orang. Di gua ini Muhammad beribadah
sepanjang Ramadan. Di gua ini pula Muhammad menerima wahyu pertamanya pada
tanggal 17 Ramadan 12 SH/6 Agustus 610 M. Malaikat Jibril menemui dan
menyuruhnya membaca wahyu Allah (Q.96:1-5).
DAKWAH
Ada
dua tahap dakwah yang dilakukan Muhammad. Pertama, dakwah secara diam-diam
selama 3 tahun. Keluarga dan sahabat Nabi yang masuk Islam pada tahap ini
antara lain Khadijah, Abu Bakar as-Siddiq, dan Ali bin Abi Talib. Kedua, dakwah
secara terang-terangan, yang dilakukan Nabi setelah turun perintah Allah
(Q.15:94). Dakwah ini berlangsung hingga Nabi wafat. Banyak sahabat yang
memeluk Islam pada masa ini, antara lain Umar bin Khattab dan Usman bin
Affan.
AKSI MENENTANG DAKWAH
Kaum
musyrik Kuraisy tak mampu menghentikan dakwah Muhammad. Berbagai cara mereka
lakukan, tapi hasilnya tetap nihil. Mereka lalu mengutus 10 orang untuk menemui
Abi Talib dan meminta agar ia mau membujuk keponakannya berhenti berdakwah.
Namun Muhammad menolak permintaan tersebut. Melihat keteguhan hati Muhammad,
Abi Talib akhirnya mendukung keputusan keponakannya itu dan berjanji untuk
selalu melindunginya dari ancaman orang Kuraisy.
TAHUN DUKA CITA
Muhammad
benar-benar sedih ketika Abi Talib yang menjadi pelindung utamanya wafat pada
bulan Ramadan 2 SH, dalam usia 87 tahun. Belum hilang kesedihannya, Khadijah,
istrinya yang ia cintai dan selalu mendampinginya dalam perjuangan, juga
meninggal dunia. Muhammad sangat sedih dengan wafatnya kedua orang yang menjadi
pembela risalahnya itu. Karena itu, tahun ke- 10 kenabian ini disebut 'Am
al-Huzn (tahun duka cita).
ISRA MI'RAJ
Pada
tahun ke-10 kenabian, terjadi peristiwa Isra Mikraj. Allah Swt. memperjalankan
Nabi Saw. pada malam hari (Isra) dari Masjidilharam di Mekah ke Masjidilaksa di
Yerusalem, kemudian membawanya naik (mikraj) ke langit agar bisa menyaksikan
kekuasaan Allah Swt. (Q.17:1). Dalam kesempatan mi'raj itulah Nabi menerima
perintah dari Allah Swt. berupa kewajiban menjalankan salat lima waktu.
TA'IF
Gangguan
kaum Kuraisy terhadap Muhammad semakin menjadi-jadi setelah paman dan istrinya
wafat. Pada bulan Syawal tahun ke-10 kenabian, Muhammad pergi ke luar kota
Mekah menuju Ta'if (65 km sebelah tenggara Mekah) bersama anak angkatnya, Zaid
bin Harisah, untuk menyebarkan dakwah. Selama sepuluh hari, Nabi Saw. menemui
para pemuka Bani Saqif. Namun kehadiran Nabi di sana ditolak oleh mereka.
IKRAR AQABAH
Suatu saat Nabi bertemu dengan enam orang
suku Aus dan Khazraj dari Yatsrib. Nabi menggunakan kesempatan ini untuk
memperkenalkan agama Islam. Mereka pun lalu menyatakan masuk Islam di hadapan
Nabi. Setelah pulang ke Yatsrib, mereka memberitahukan hal tersebut kepada
penduduk lainnya. Pada musim haji berikutnya, datanglah delegasi suku Aus dan
Khazraj menemui Nabi di Aqabah. Mereka menyatakan ikrar kesetiaan kepada Nabi,
yang kemudian dikenal dengan Ikrar Aqabah. Mereka juga meminta agar Nabi
bersedia pindah ke Yatsrib untuk menghindari gangguan orang Kuraisy. Mereka
berjanji akan membela Nabi dari segala ancaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kirimkan kritik dan saran anda bebas dan sopan.